Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Pertempuran rasa

Untuk mu yang tersayang Aku bukanlah manusia suci yang selalu bisa berada bada jalan yang disebut kebenaran Aku lebih sering berada di jalan kenyamanan yang kau sebut keburukan Aku tak selalu bisa memenuhi pinta dan harapmu Tapi aku selalu berharap terbaik untukmu Segala inginmu adalah bagian dari doa-doa ku Pada yang mencipta segala Bukan benar atau salah Namun segala hal yang belum terjamah tanda dari manusia Aku tak kan bisa berada di sampingmu selalu Namun untaian kata kebaikan selalu terucap dalam batin Tak ada bahasa yang dapat mewakili semua rasa Padamu Aku mengharap kita akan selalu membuat ada demi ada Menjadi satu keindahan Diantara kebaikan dan keburukan Tak perlu banyak saling berbalas kata Hanya saja Diam lebih baik untuk mewakili semua rasa yang sungguh luar biasa Tak perlu menjual kebohongan Tak perlu berpura-pura Tak perlu bersandiwara Sejatinya kita adalah bagian dari dunia Walau fana Namun nyata akan hadir disetiap nafas menuju ada

Diam

Rembulan tidak bersinar terang Malam hanya menghadirkan sepi Saat dunia tidak bersuara Ketika kita hanya saling diam tanpa kata Malam semakin larut dan keresahan semakin menghakimi diriku Tak henti-henti mencaci diri Tak henti juga rasa terus membela keberadaan Semakin tak yakin akan esok dengan mentari yang kembali bersinar Suara-suara riuh apakah akan hadir lagi Seperti kicau burung yang selalu menemani pagi Tak henti ingin pagi segera hadir menggantikan malam yang begitu sunyi Dalam hati hanya kata semoga yang dapat berulang terucap